Kamis, 24 Desember 2020
UANG TUTUP MULUT RP 100 JUTA UNTUK KELUARGA 6 ANGGOTA FPI YANG TEWAS
[MANIPULATED CONTENT]
Berdasarkan aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks. Beredar sebuah video dengan narasi pemerintah memberikan uang tutup mulut kepada setiap keluarga anggota Front Pembela Islam (FPI) yang tewas saat bentrokan dengan polisi di tol Jakarta-Cikampek. Narasi ini beredar di media sosial facebook.
Video berdurasi lima menit itu menggabungkan kutipan wawancara Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, Komnas HAM dengan tangkapan layar artikel terkait kasus tewasnya enam anggota FPI.
[CEK FAKTA]
Dari hasil penelusuran tim cek fakta medcom.id, klaim pemerintah memberikan uang tutup mulut untuk keluarga anggota FPI yang tewas dalam bentrokan dengan polisi adalah salah. Faktanya, uang Rp100 juta dalam narasi tersebut tak terkait dengan insiden tewasnya enam anggota FPI.
Kutipan wawancara dan tangkapan layar dalam video tersebut, dua peristiwa yang tidak saling berkaitan. Adapun pernyataan Busyro Muqoddas dalam video tersebut terkait kasus kematian terduga teroris Siyono yang dianggap janggal.
Dilansir dari republika.co.id, dua bungkus "uang damai" yang diberikan petugas kepolisian kepada istri almarhum Siyono, Suratmi, akhirnya dibuka ke hadapan publik. Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas mengatakan, kedua bungkusan tersebut belum pernah dibuka sebelumnya.
"Kedua bungkusan ini belum pernah dibuka sebelumnya. Ternyata ini isinya uang senilai Rp 100 juta," kata Busyro di Jakarta, Senin, 11 April 2016.
Dilansir dari kompas.com, Kapolri saat itu Jenderal Badrodin Haiti menekankan bahwa uang senilai Rp 100 juta yang diberikan kepada keluarga almarhum Siyono bukan uang dari Polri. Ia mengatakan, uang tersebut berasal dari kantong pribadi Kepala Densus 88 Brigjen (Pol) Eddy Hartono.
[REFERENSI]
http://bit.ly/37L7zon
http://bit.ly/37KxsVc
http://bit.ly/37Mg02N